MINAT PETANI TERHADAP PENGAPLIKASIAN PUPUK ORGANIK CAIR BIOURINE DALAM USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascalonium L.) DI KECAMATAN TAROGONG KALER KABUPATEN GARUT

Abstract

Minat petani terhadap teknologi baru tidak terjadi secara serempak. Dengan kata lain minat dapat menentukan suatu sikap petani yang menyebabkan petani berbuat aktif dalam suatu kegiatan. Minat petani dalam kegiatan usahatani ini dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal yang berasal dari dirinya sendiri dan faktor eksternal yang berasal dari luar dirinya sendiri. Pengkajian bertujuan mendeskripsikan tingkat minat petani, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat petani, dan merumuskan strategi peningkatan minat petani terhadap pengaplikasian pupuk organik cair biourine dalam usahatani bawang merah. Dilaksanakan mulai tanggal 9 Maret 2020 - 9 Juni 2020 di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Memiliki sample sebanyak 40 orang. Analisis data yang digunakan dalam pengkajian ini yaitu menggunakan analisis deskriptif, analisis regresi linear berganda dan analisis Kendall’s W. Berdasarkan analisis uji F diketahui bahwa nilai Fhitung 8.351 > Ftabel 3,24 atau nilai signifikansi F 0,000 < 0,05, memiliki nilai R square sebesar 64,6%. Untuk persamaan regresinya yaitu Y = 34.309 – 0,678X1.1 - 0,785X1.2 + 1,996X1.3 - 0,1597X1.4 + 1.036X2.1 + 1.003X2.2 + 0,619X2.3. Tingkat minat petani terhadap pengaplikasian pupuk organik cair biourine dalam usahatani bawang merah berada pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 60%. Berdasarkan hasil pengujian terdapat pengaruh secara simultan antara variabel faktor internal (X1) dengan variabel faktor ekternal (X2). Secara uji parsial faktor-faktor yang mempengaruhi minat petani terhadap pengaplikasian pupuk organik cair biourine adalah ketersediaan sarana dan prasarana serta peran penyuluh. Strategi peningkatan minat petani dilakukan melalui kegiatan penyuluhan mengenai pengertian, manfaat, pembuatan, dan pengaplikasian pupuk organik cair biourine domba.