PARTISIPASI PETANI MUDA PADA PENERAPAN TEKNOLOGI MULSA PLASTIK HITAM PERAK BUDIDAYA CABAI RAWIT DI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP
Abstract
Adanya penyusutan jumlah petani muda dengan umur < 44 tahun sekitar 3%,
sebaliknya petani tua dengan umur > 45 tahun bertambah sekitar 3% dari tahun
2013 ke 2018, sehingga bisa jadi porsi petani di Indonesia akan terus mengalami
penyusutan. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut diantaranya adalah merubah
cara pandang dan pola pikir petani muda dengan mengikutsertakan dalam
berbagai kegiatan agribisnis khususnya budidaya cabai rawit melalui penerapan
teknologi Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP) yang dapat meningkatkan produksi
dan pendapatan petani secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan tingkat partisipasi petani muda, mengidentifikasi faktor yang
mendorong partisipasi petani muda dan menganalisis hubungan antara faktor
pendorong dengan partisipasi petani muda dalam penerapan teknologi MPHP
pada budidaya cabai di Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap. Penelitian
dilaksanakan di Desa Tambaksari Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap pada
April sampai Juni 2020. Sampel pada penelitian ini yaitu 37 responden yang
ditentukan dengan menggunakan rumus Isaac dan Michael. Variabel penelitian
terdiri atas faktor internal, faktor eksternal, dan partisipasi petani muda melalui
penerapan MPHP. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif, analisis kolerasi Rank Spearman. Hasil penelitian
menunjukkan Sebanyak 56,7% responden petani muda menaruh partisipasi yang
tinggi pada kegiatan budidaya cabai rawit menggunakan MPHP. Faktor yang
mendorong partisipasi petani muda melalui penerapan teknologi MPHP pada
budaya cabai rawit adalah karakteristik petani muda, kepemimpinan dalam
kelompok, peran penyuluh dan peran keluarga. Sedangkan faktor yang
berhubungan dengan partisipasi petani muda melalui penerapan teknologi MPHP
pada budaya cabai rawit adalah kepemimpinan dalam kelompok dan peran
penyuluh.