MODEL PENGEMBANGAN KAPASITAS PETANI MENUJU KARAKTER PETANI MILENIAL PADA KOMUNITAS USAHATANI CABAI DI KECAMATAN SAMARANG KABUPATEN GARUT
Abstract
Di Kecamatan Samarang sektor pertanian merupakan salah satu sektor
yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Salah satu komoditas unggulan
tanaman hortikultura yang dibudidayakan oleh petani adalah komoditas cabai.
Namun berdasarkan data yang diperoleh, produksi cabai di Kecamatan Samarang
pada tahun 2013, 2014 dan 2017 mengalami fluktuatif. Terjadinya fluktuasi ini
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu masih rendahnya SDM dan kapasitas
petani, terjadinya penurunan tingkat kesuburan tanah, adanya serangan hama
penyakit serta masih kurangnya minat petani untuk mengakses informasi dan
teknologi mengenai budidaya cabai. Maka perlu dilakukannya pengkajian yang
berkaitan dengan “Model Pengembangan Kapasitas Petani Cabai Menuju Petani
Yang Lebih Modern/Milenial” guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
petani. Tujuan pengkajian ini, yaitu: mendeskripsikan kapasitas petani,
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kapasitas petani
dan merumuskan strategi untuk mengembangkan kapasitas petani. Pengkajian
dilaksanakan selama empat bulan yaitu terhitung dari bulan Maret - Juni 2020 di
Kecamatan Samarang. Teknik penetuan sampel dilakukan secara systematic
random sampling kepada 52 orang responden. Data yang digunakan terdiri dari
data sekunder dan data primer. Data primer diperoleh melalui observasi langsung
kelapangan dan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner tertutup
yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, sedangkan data sekunder diperoleh
dari penyuluh atau BPP Kecamatan Samarang. Data dianalisis secara deskriptif
dan regresi linear berganda, sedangkan untuk merumuskan strategi menggunakan
sekala prioritas. Hasil penelitian menunjukan bahwa kapasitas petani dalam
berusahatani cabai di Kecamatan Samarang termasuk kategori sedang, faktor faktor yang mempengaruhi kapasitas petani adalah umur, lama berusahatani,
sarana dan prasarana produksi, dan kelompoktani.