DIFUSI INOVASI PEMANFAATAN TANAMAN REFUGIA SEBAGAI PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) PADA PADI SAWAH DI KECAMATAN PANGANDARAN KABUPATEN PANGANDARAN
Abstract
Penanganan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang kurang tepat
mengakibatkan kerugian yang cukup besar baik berupa kehilangan hasil (kuantitas)
dan penurunan mutu (kualitas) tanaman. Dalam kegiatan survey lokasi dilakukan
wawancara dengan penyuluh yang menjelaskan bahwa di Kecamatan Pangandaran
pada Pengendalian Hama Terpadu (PHT) padi sawah menggunakan tanaman refugia
sebelumnya sudah dilaksanakan oleh petani di beberapa desa, salahsatunya Desa
Purbahayu, penanaman tanaman refugia kurang berlanjut pada musim tanam
selanjutnya. Dengan tujuan mendeskripsikan karakteristik dan pengambilan keputusan
difusi inovasi, mendskripsikan faktor-faktor yang berhubungan, dan menganalisis
sejauhmana keeratan hubungan setiap variabel dan untuk menjawab tujuan
menggunakan metode analisis (Spearm Rank). Pengkajian ini dilakukan di
kelompoktani Mekar Jaya I dan kelompoktani Sari Melati yang berada di Desa
Purbahayu Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran. Terhitung dari bulan
Maret-Juli 2020. Penentuan jumlah sampel di ambil berdasarkan kriteria petani yang
melaksanakan budidaya padi sawah dan sudah menerapkan PHT dengan tanaman
refugia yang tergabung dalam kelompoktani dengan desa yang di jadikan sasaran
adalah Desa Purbahayu. Pendekatan pengkajian ini menggunkan pendekatan umur,
pendidikan, luas lahan, sumber informasi, saluran komunikasi, komunikator, dan
inovator. Karakteristik petani responden yang paling dominan pada aspek usia adalah
kategori sangat Tua sebesar 60%, tingkat pendidikan tidak tamat SD/tamat SD sebesar
52,5%, pengalaman berusaha tani kategori sangat lama sebesar (62,5%) . Faktor faktor eksternal petani responden yang paling dominan adalah peran penyuluh sebagai
komunikator (100%), yang menggambarkan keberadaan penyuluh sangat dirasakan
manfaatnya oleh petani responden, yang didukung dari faktor internal pengetahuan
petani mengenai saluran komunikasi dan sumber informasi termasuk katagori tinggi
masing-masing 85%. Hubungan antar faktor-faktor internal pengtahuan petani
mengenai sumber informasi dengan pengambilan keputusan dalam difusi inovasi
r=0,617. Hubungan antara faktor-faktor eksternal peran penyuluh sebagai inovator
dengan pengambilan keputusan dalam difusi inovasi r=0,661.