APLIKASI FORMULASI PUPUK SERTA PENAMBAHAN KOMPOS JERAMI TERHADAP PRODUKSI CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)
Abstract
Salah satu komoditas sayuran yang prospektif di Indonesia adalah cabai merah (Capsicum annuum L.). Berbagai upaya dilakukan baik oleh pemerintah maupun petani, termasuk cara pemberian dan memformulasikan pupuk organik serta anorganik yang tepat sebagai upaya peningkatan produksi cabai merah. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh pemberian pupuk anorganik, organik atau kombinasi kedua pupuk tersebut dalam bentuk cair serta penambahan kompos jerami pada fase awal generatif terhadap peningkatan produktivitas cabai merah. Penelitian ini bertempat di lahan percobaan STPP Bogor, yang dilaksanakan pada bulan Mei-November 2017. Percobaan disusun dalam Rancangan Petak Tersarang (nested design) yang terdiri dari B0 = tanpa penambahan kompos jerami (kontrol) dan B1 = penambahan kompos jerami 10 ton/ha, dan diulang 3
ulangan. Faktor perlakuan terdiri atas N0 = pupuk NPK (16:16:16) padat dosis 1000 kg/ha, N1 = pupuk NPK (16:16:16) cair dosis 1000 kg/ha, N2= pupuk kandang cair dosis 10 ton/ha, N3 = kombinasi pupuk NPK (16:16:16) cair dosis 500 kg/ha + pupuk kandang cair dosis 5 ton/ha, dan N4 = kombinasi pupuk NPK (16:16:16) cair dosis 500 kg/ha + gandasil D/B 1g/l. Peubah yang diamati meliputi tinggi tanaman, bobot basah tajuk, bobot basah akar, umur berbunga, umur panen, panjang
buah, diameter buah, jumlah buah dan produksi per tanaman. Penambahan kompos jerami pada fase awal pertumbuhan generatif akan meningkatkan bobot basah tajuk, diameter dan panjang buah cabai, serta jumlah buah dan produksi per tanaman cabai merah. Aplikasi formulasi pupuk 500 kg/ha + gandasil D/B cair (N4)) adalah terbaik untuk peningkatan bobot basah tajuk dan akar serta jumlah buah dan produksi per tanaman cabai merah. Analisis korelasi memperlihatkan bahwa penambahan
tinggi tanaman, diameter buah dan jumlah buah serta umur panen yang semakin cepat pada tanaman cabai merah, akan meningkatkan produksi per tanaman.