ADOPSI PETERNAK KAMBING DALAM PEMANFAATAN LIMBAH AMPAS TAHU DI KELOMPOKTANI LEBAKSIUH DESA SINDANGGALIH KECAMATAN KARANG PAWITAN KABUPATEN GARUT PROVINSI JAWA BARAT
Abstract
Sesuai dengan catatan dari Biro Pusat Statistik (BPS), populasi ternak
kambing di Indonesia merupakan hasil peternakan rakyat, sedangkan yang
dihasilkan perusahaan petenakan sangat kecil sekali. Data tersebut merupakan
peluang bagi para peternak kambing di Kelompoktani Lebaksiuh, Desa
Sindanggalih, Kecamatan Karangpawitan. Peluang tersebut berupa setiap
tahunnya kaum muslimin-muslimat di Indonesia ada sekitar 350 ribu orang yang
melaksanakan qurban maka setidaknya ada 350 ribu ekor kambing yang
dibutuhkan untuk qurban tersebut. Selain itu, banyak acara hajat (pernikahan,
khitanan dan lain-lain) yang merupakan peluang usaha untuk komoditas kambing.
Pemeliharaan ternak kambing yang dilakukan oleh peternak di
Kelompoktani Lebaksiuh belum melakukan pemberian konsentrat atau pakan
tambahan lainnya. Usaha ternak kambing kurang intensif dalam pemeliharaannya
sehingga bobot badan masih dibawah standar.
Tujuan dari Penugasan Akhir ini adalah untuk meningkatkan tingkat
adopsi, pengetahuan dan keterampilan peternak dalam pemanfaatn limbah ampas
tahu sebagai pakan tambahan. Manfaat Penugasan Akhir di lapangan ini agar
petani ternak kambing mampu meningkatkan pertambahan bobot badan harian
kambing PE dengan memberikan pakan tambahan ampas tahu.
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pre test dan pos test
menggunakan kuisioner, penentuan responden menggunakan tehnik purposive
sampling dengan kriteria peternak yang memelihara kambing di kandang koloni.
Variabel yang diamati adalah tingkat adopsi, pengetahuan dan keterampilan
peternak. Metode pengambilan data menggunakan metode ceramah, diskusi dan
anjang sana.
Selain itu dilaksanakan kaji terap dengan menggunakan kambing PE
sebanyak 12 ekor dengan kriteria kambing umur 6-12bulan dengan berat 20-25kg
selama 40 hari. Kaji terap dilaksanakan dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan denganP0 kebiasaan peternak, P1 pemberian ampas tahu 2% dari berat badan dan P2
pemberian ampas tahu 5% dari berat badan. Analisis menggunakan uji F dan
BNT.
Analisis yang dilakukan tingkat adopsi peternak terhadap pemanfaatan limbah
ampas tahu meningkat dengan masing-masing perubahan sadar 26.15% (cukup
berhasil) ; minat 30.25% (cukup berhasil) ; menilai 27.25% (cukup berhasil) ;
mencoba 26.75% (cukup berhasil) dan menerapkan 15.25% (kurang berhasil)
Tingkat pengetahuan dan keterampilan peternak terhadap pemanfaatan
limbah ampas tahu mengalami peningkatan dengan masing-masing perubahan
pengetahuan 17.25% (cukup berhasil) dan keterampilan 16.25% (cukup berhasil).
Pemberian ampas tahu sebagai pakan tambahan kambing berbeda nyata
terhadap pertambahan bobot badan kambing PE, pemberian ampas tahu 5% dari
berat badan berbeda nyata terhadap tidak diberi ampas tahu dan pemberian ampas
tahu 2% dari berat badan.