TINGKAT KAPASITAS PETANI DALAM PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN PADA BUDIDAYA CABAI MERAH (Capsicum annum L) DI KECAMATAN TUGUMULYO KABUPATEN MUSI RAWAS PROVINSI SUMATERA SELATAN
Abstract
Penerapan teknologi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dalam
pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) cabai yaitu hanya
mencapai 48% dari jumlah total petani. Hal ini menyebabkan penurunan
produktivitas tanaman cabai di Desa Nawangsasi Kecamatan Tugumulyo.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas petani, faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat kapasitas petani dan merumuskan strategi yang tepat untuk
meningkatkan kapasitas petani dalam pengendalian OPT pada budidaya cabai
merah. Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga bulan Juli 2020 di Desa
Nawangsasi Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musirawas Provinsi Sumatera
Selatan. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan inferensia
menggunakan regresi linier berganda. Responden penelitian sebanyak 35 orang
yang dipilih secara quota sampling yaitu anggota kelompoktani sukses bertani,
rukun tani dan remaja guna yang menanam cabai merah. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 97,1% kapasitas petani dalam pengendalian OPT tergolong
kategori cukup dan sisanya tergolong baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat kapasitas petani adalah faktor internal yang terdiri dari umur, pendidikan
formal, luas lahan, dan lama usahatani, faktor eksternal yang terdiri dari dukungan
kelembagaan petani, ketersediaan infrastruktur, ketersediaan sumber informasi,
dukungan tenaga ahli pertanian, dan kegiatan penyuluhan. Strategi yang
digunakan untuk meningkatkan kapasitas petani yaitu dengan mengelompokkan
petani berdasarkan umur, menjadikan petani berhasil dalam pengalamannya
menjadi pelopor bagi petani lain, membentuk kelompok baru yang bertanggung
jawab sebagai pengajar dan pembimbing petani lain dalam mengakses informasi
dan penyediaan saprodi, dan mensinergikan petani dan penyuluh dengan
melakukan kegiatan penyuluhan.