DIFUSI INOVASI PEMBENAH TANAH ASAM HUMAT PADA KOMODITAS CABAI MERAH KERITING (Capsicum annuum L.) DI DESA PINGGIRSARI KECAMATAN ARJASARI KABUPATEN BANDUNG
Abstract
Permasalahan yang banyak terjadi saat ini adalah adanya penurunan kesuburan
tanah pada lahan pertanian yang disebabkan karena adanya kehilangan unsur hara
pada tanah, tanpa pengembalian kesuburan tanah yang memadai. Penggunaan
pupuk kimia berlebih dan residu pestisida secara terus menerus dapat
mengakibatkan penurunan kesuburan tanah serta dapat mengakibatkan
pengeluaran dalam kegiatan budidaya semakin besar. Sebagai alternatif untuk
mengurangi penggunaan pupuk kimia dapat dilakukan dengan penggunaan asam
humat. Akan tetapi para petani di Desa Pinggirsari Kecamatan Arjasari Kabupaten
Bandung belum mengenal dan menggunakan asam humat dalam proses
budidayanya. Penggunaan dan penyebaran teknologi tersebut belum tersebar
secara menyeluruh kepada para petani di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan
menganalisis tahapan difusi inovasi pembenah tanah asam humat, faktor-faktor
yang berhubungan dengan difusi inovasi serta indikator yang harus ditingkatkan
untuk meningkatkan difusi inovasi. Populasi pada penelitian ini merupakan petani
yang berbudidaya cabai merah keriting yang berada di Desa Pinggirsari berjumlah
100 orang dan sampel yang diambil 30 orang. Variabel bebas meliputi
karakteristik individu dan tahapan difusi inovasi serta variabel terikat adopsi
inovasi pembenah tanah asam humat. Teknis analisis data yang digunakan yaitu
analisis deskriptif, analisis korelasi rank spearmen dan analisis Kendall’s W. Hasil
penelitian menunjukan bahwa tahapan difusi inovasi pembenah tanah asam humat
termasuk pada kategori sedang. Faktor yang berhubungan dengan difusi inovasi
adalah umur, tingkat pendidikan, lama usahatani, karakteristik inovasi, saluran
komunikasi dan jangka waktu. Indikator yang harus ditingkatkan untuk
mempercepat difusi inovasi yaitu tahapan pengetahuan dan konfirmasi. Strategi
yang dapat dilakukan adalah mengadakan kegiatan penyuluhan yang membahas
inovasi asam humat, membuat petak percontohan penggunaan asam humat dengan
melibatkan petani secara langsung, melibatkan petani dalam demonstrasi
penggunaan asam humat.