KEBERDAYAAN ANGGOTA KELOMPOKTANI DALAM PENERAPAN PASCA PANEN JAGUNG HIBRIDA
Abstract
Salah satu yang menjadi prioritas masalah dan menjadi bahan dalam
penyusunan rencana kegiatan adalah penanganan proses pascapanen jagung
hibrida di Desa Cijurey Kecamatan Gegerbitung sudah pernah dilakukan melalui
pemberdayaan, namun penerapannya baru mencapai 50%. Hal tersebut
dikarenakan keterbatasan alat mesin/kurang nya sarana dan prasana penanganan
pasca panen, para petani lebih memelih menjual langsung hasil panen jagung
hibrida kepada pengepul tanpa melalui proses pasca panen dari petaninya. Untuk
mengatasi masalah tersebut maka perlu dilakukan penerapan kembali pasca
panen jagung hibrida, melalui keberdayaan anggota kelompoktani.
Sehingga dengan adanya uraian permasalahan di Kecamatan Gegerbitung
khususnya dalam proses pasca panen jagung hibrida, perlu adanya pengkajian
lebih lanjut mengenai keberdayaan anggota kelompoktani dalam penerapan pasca
panen jagung hibrida. Berdasarkan hal tersebut, tujuan pengkajin ini bertujuan
untuk mendeskripsikan karakteristik dan partisipasi petani, menganalisis
hubungan karakteristik dan partisipasi petani dalam penerapan pasca panen
jagung hibrida serta menyusun strategi untuk meningkatkan partisipasi petani dan
keberdayaan anggota kelompoktani dalam penerapan pasca panen jagung hibrida.
Kegiatan ini dilaksanakan selama empat bulan terhitung dari bulan maret juni 2020. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang
telah diuji validitas dan reliabilitasnya, kemudian diisi melalui kegiatan
wawancara kepada 35 orang petani responden. Tingkat karakteristik dan
partisipasi petani dilakukan analisis deskriptif, kemudian untuk menganalisis
hubungan karakteristik dan partisipasi petani dengan keberdayaan dianalisis
menggunakan korelasi spearman rank serta digunakan analisis Kendall’s W untuk
merumuskan strategi meningkatkan partisipasi dan keberdayaan petani responden.