PARTISIPASI PETANI DALAM PENERAPAN SISTEM PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) JAGUNG DI KECAMATAN MALANGBONG KABUPATEN GARUT
Abstract
Jagung adalah komoditas tanaman pangan dengan kontributor terbesar
kedua setelah padi dalam subsektor tanaman pangan. Pesatnya perkembangan
industri pangan di Indonesia mengakibatkan permintaan jagung terus meningkat.
Sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan produktivitas tanaman jagung
pemerintah meluncurkan teknologi pengelolaan tanaman terpadu (PTT) dengan
program sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SL-PTT). Keberhasilan
penerapan sistem PTT sebagai pelaksanaan dari program SL-PTT sangat
ditentukan oleh partisipasi dari petani setempat secara langsung. Menurut data
programa Kecamatan Malangbong tahun 2017 diketahui bahwa partisipasi petani
masih tergolong relatif rendah. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan
penelitian menenai partisipasi petani dalam penerapan sistem PTT jagung di
Kecamatan Malangbong. Tujuan dilaksanakanya penelitian ini yaitu untuk
mendeskripsikan tingkat partisipasi petani, untuk menganalisis faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap partisipasi petani dan untuk merumuskan strategi
peningkatan partisipasi petani.
Penelitian pada tugas akhir ini dilaksanakan pada 22 April 2019 sampai
dengan 26 Juli 2019 dengan populasi sebanyak 115 petani dan dilakukan
penarikan sampel dengan metode non probability sampling sehingga didapatkan
sampel sebanyak 54 responden. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
analisis deskriptif, serta analisis statistik diantaranya analisis regresi berganda dan
analisis Mean Rank Kendall’s W dengan bantuan aplikasi SPSS 20.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa partisipasi
petani dalam penenrapan sistem PTT jagung masih relatif sedang dengan rata-rata
44,24. Hal ini disebabkan karena kemampuan petani dan kesempatan petani dalam
melakukan sistem PTT dalam kegiatan budidaya belum maksimal.
Faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap partisipasi petani
diantaranya lama berkelompok berpengaruh positif dengan nilai koefisien 0,106,
faktor motivasi berpengaruh positif dengan nilai 0,273, kegiatan penyuluhan
berpengaruh positif dengan nilai 0,217, dan dukungan pemerintah berpengaruh
positif dengan nilai 0,374. Sedangakan faktor-faktor yang berpengaruh secara
signifikan terhadap penerapan sistem PTT jagung oleh petani adalah kemauan
berpengaruh positif dengan nilai 0,595 dan kebutuhan berpengaruh positif dengan
nilai 0,939.
Strategi peningkatan partisipasi petani dapat dilakukan dengan
meningkatkan kemauan, kemampuan dan kesempatan petani serta meningkatkan
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap partisipasi petani dalam penerapan sistem PTT jagung. Strategi tersebut dapat dilakukan dengan pelaksanaan
kegiatan penyuluhan mengenai komponen-komponen sistem PTT terutama yang
menjadi prioritas yaitu pengendalian hama dan penyakit pada tanaman jagung.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat diambil
kesimpulan bahwa tingkat partisipasi petani dalam penerapan sistem PTT jagung
di Kecamatan Malangbong termasuk kategori sedang dan faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap peningkatan partisipasi petani adalah lama berkelompok
tani, motivasi, kegiatan penyuluhan dan dukungan pemerintah. Sedangkan strategi
yang dapat dilakukan yaitu melakukan kegiatan penyuluhan dengan metode
demonstrasi cara agar petani dapat berlatih secara langsung sehingga petani
mampu melaksanakan sistem PTT dalam kegiatan usaha taninya. Diharapkan pula
dukungan dari pemerintah untuk memfasilitasi ketersediaan sarana produksi yang
menunjang pelaksanaan sistem PTT pada budidaya tanaman jagung dengan
memperlancar distribusi dan ketersediaanya dikios-kios pertanian.