• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • Tugas Akhir Jurusan Pertanian
    • D-IV
    • View Item
    •   DSpace Home
    • Tugas Akhir Jurusan Pertanian
    • D-IV
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    KEBERDAYAAN PETANI DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) JAGUNG DI KECAMATAN LELES KABUPATEN GARUT

    Thumbnail
    View/Open
    COVER + BAB I.pdf (6.396Mb)
    Date
    2019-08-02
    Author
    Tjahyani, Try
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kecamatan Leles sebagai salah satu kecamatan yang terletak di Garut bagian utara memiliki tingkat produktivitas jagung cukup tinggi mencapai 7,5 ton/ha (Programa Kecamatan Leles, 2018). Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas penulis mencoba mengkaji sejauh mana keberdayaan petani dalam penerapan PTT Jagung di Kecamatan Leles Kabupaten Garut Jawa Barat. Tujuan dilaksanakannya Tugas Akhir (TA), untuk mendeskripsikan keberdayaan petani dalam penerapan PTT jagung, menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh dengan tingkat keberdayaan petani dalam menerapkan PTT jagung, dan merumuskan strategi yang diterapkan untuk meningkatkan keberdayaan petani dalam penerapanan PTT jagung di Kecamatan Leles. Pelaksanaan TA dari tanggal 22 April - 26 Juli 2019 di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut. Dari 11 desa, diambil 3 desa, yaitu Desa Haruman, Desa Margaluyu dan Desa Sukarame yang terdiri dari 9 kelompoktani tanaman pangan. Jumlah Populasi sebanyak 300 orang. Sampel yang diambil sebanyak 57 petani jagung dari 3 desa kajian. Analisis data yang digunakan dalam pengkajian ini yaitu analisis deskriptif, regresi linier berganda dan Kendall’s W. Hasil kajian menunjukkan bahwa tingkat keberdayaan petani di Kecamatan Leles masuk ke kategori sedang. Artinya, penerapan teknologi PTT jagung di Kecamatan Leles belum menyeluruh. Masih ada petani yang berbudidaya jagung dengan cara lama. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, R2 (R Square) sebesar 0,412 hal ini berarti 41,2% tingkat keberdayaan petani dapat dijelaskan oleh variasi dari 2 variabel independen yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Sedangkan 58,8% oleh sebab-sebab lain diluar variabel yang dikaji. Berdasarkan uji F, diperoleh nilai F hitung sebesar 4,211 dengan probabilitas 0,001. Nilai probabilitas 0,001 jauh lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Secara parsial, indikator Dukungan Kelembagaan Petani dari variabel Faktor Eksternal berpengaruh signifikansi pada α = 0,05 yaitu variabel Faktor Eksternal hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya jauh dibawah 0,05. Hasil analisis Kendall’s W bahwa parameter yang harus ditindaklanjuti yaitu tiga teratas, yang terdiri dari Keterampilan membuat kompos jerami jagung dengan mean rank 3,07, Pemanfaatan jerami jagung dengan mean rank 3,66, dan Pemupukan susulan ke 2 dengan mean rank 6,78. Selanjutnya akan dijadikan materi pada kegiatan penyuluhan. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di kelompoktani Wargi Binangkit, Pakasaban dan Mukti Tani III. Frekuensi penyuluhan sebanyak 6 kali dengan materi PTT jagung, pemanfaatan limbah jagung dan pembenah tanah. Hasil pengamatan petak percontohan bahwa terjadi perbedaan laju pertumbuhan tanaman jagung antara sampel yang diberi perlakuan teknologi dengan sampel yang tidak diberi perlakuan teknologi. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi PTT dan asam humat dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman secara optimal. Setelah 63 HST – 91 HST terjadi penurunan pertumbuhan tinggi tanaman, baik sampel yang diberi perlakuan maupun yang tanpa perlakuan. Juga terlihat penurunan jumlah daun pada 63 HST – 91 HST. Hal ini disebabkan karena kondisi lahan yang mengalami kekeringan dan gagal panen. Lahan tidak memiliki saluran irigasi air maupun sumber air (sumur) yang memadai untuk berbudidaya. Berdasarkan hasil kajian, keberdayaan petani dalam pengelolaan PTT jagung di Kecamatan Leles secara umum berada dikategori sedang. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberdayaan petani dalam penerapan PTT jagung di Kecamatan Leles yaitu indikator Dukungann Kelembagaan Petani, yang menjadi variabel Faktor Eksternal. Dukungan Kelembagaan berpengaruh positif dan signifikan dengan nilai 0,567. Strategi yang diterapkan untuk meningkatkan keberdayaan petani dalam penerapan PTT jagung di Kecamatan Leles yaitu dengan melakukan kegiatan penyuluhan dan pelaksanaan petak percontohan dengan menerapkan teknologi PTT jagung beserta pembenah tanah (Humic acid). Materi yang diberikan pada kegiatan penyuluhan yaitu tentang pemanfaatan limbah jagung, teknologi PTT jagung dan pembenah tanah.
    URI
    http://repository.polbangtan-bogor.ac.id:8080/xmlui/handle/123456789/198
    Collections
    • D-IV

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV