TINGKAT KEBERDAYAAN KELOMPOKTANI DALAM PENERAPAN GOOD HANDLING PRACTICES KOMODITAS PADI SAWAH (Oryza sativa L.) DI KECAMATAN LELEA KABUPATEN INDRAMAYU
Abstract
Komoditas padi menjadi penting karena produk yang dihasilkan sebagai bahan
kebutuhan makanan pokok setiap hari dalam menunjang kebutuhan akan pemenuhan
kalori dari beras yang dihasilkan. Padi menjadi bahan makanan pokok masyarakat
Indonesia. Penilitian ini mengkaji mengenai tingkat keberdayaan kelompoktani dalam
penerapan Good Handling Practices komoditas padi sawah (Oryza sativa L.) di
Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu, dengan menggunakan 61 responden yang
tergabung dalam kelompoktani aktif dengana basis usahataninya adalah komoditas
padi sawah dengan menggunakan teknik pengambilan nonprobability sampling yaitu
Purposive sampling. Data pengkajian terdiri atas data primer dan data sekunder.
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, korelasi Rank spearman dan
Kendall’S W. Teknik Pengumpulan data dalam pengkajian ini terdiri dari observasi,
penyebaran dan pengisian kuesioner dengan bentuk skala likert dan wawancara.
Terkait dengan hal ini, dilaksanakan pengkajian dengan tujuan mendeskripsikan
tingkat keberdayaan kelompoktani dalam penerapan GHP komoditas padi sawah,
menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat keberdayaan
kelompoktani dan merumuskan strategi pemberdayaan kelompoktani dalam
penerapan GHP komoditas padi sawah. Dari hasil pengkajian diperoleh bahwa tingkat
keberdayaan kelompoktani dalam penerapan GHP komoditas padi sawah masuk
dalam kategori tinggi dengan persentase 82%. Faktor-faktor yang berhubungan
dengan tingkat keberdayaan kelompoktani terdiri dari luas lahan garapan, intensitas
penyuluhan dan ketersediaan sarana prasarana pertanian. Strategi peningkatan
keberdayaan kelompoktani dalam penerapan GHP komoditas padi sawah disajikan
dalam bentuk model dan rancangan kegiatan penyuluhan. Rancangan kegiatan
penyuluhan terdiri dari penentuan materi penyuluhan dengan nilai mean rank
terendah yang mejadi fokus dalam penyampaian materi penyuluhan yaitu mesin
pengering gabah Flat Bed Dryer dan penggilingan gabah, pemilihan media dan
metode penyuluhan yang digunakan dengan penyesuaian kondisi dilapangan