• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • Tugas Akhir Jurusan Pertanian
    • D-IV
    • View Item
    •   DSpace Home
    • Tugas Akhir Jurusan Pertanian
    • D-IV
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ADOPSI INOVASI PETANI TERHADAP PEMUPUKAN BERIMBANG PADA TANAMAN JAGUNG DI KECAMATAN BALUBUR LIMBANGAN KABUPATEN GARUT

    Thumbnail
    View/Open
    COVER + BAB I.pdf (5.340Mb)
    Date
    2019-08-01
    Author
    Octaviani, Silvia
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat adopsi, faktor-faktor yang mempengaruhi dan strategi peningkatan adopsi petani terhadap pemupukan berimbang pada tanaman jagung di Kecamatan Balubur Limbangan. Sesuai dengan kondisi yang terjadi di Kecamatan Balubur Limbangan yaitu 55% petani baru melaksanakan pemupukan berimbang sesuai rekomendasi pemupukan. Bertolak dari adanya sikap petani yang tidak mudah menerima adopsi tersebut maka diperlukan penelitian mengenai faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi petani dalam mengadopsi teknologi tersebut, yang sejak semula ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mencoba untuk mengkaji terkait adopsi inovasi terhadap pemupukan berimbang pada tanaman jagung di Kecamatan Balubur Limbangan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Simpen Kaler, Desa Cijolang dan Desa Pangereunan Kecamatan Balubur Limbangan dengan waktu pelaksanaan mulai dar 22 April 2019 sampai dengan 26 Juli 2019. Dalam pelaksanaan teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan cara wawancara terstruktur, kuesioner, observasi dan pengumpulan data sekunder. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif, regresi linier berganda dan Kendall’s W menggunakan aplikasi Microsoft Excel dan SPSS. Variabel yang diteliti adalah faktor internal yang terdiri dari umur, pendidikan, luas lahan dan lama berusaha tani. Serta variabel faktor eksernal yang terdiri dari peran penyuluh, sarana dan prasarana, sumber informasi dan dukungan kelembagaan tani. Hasil penelitian menunjukkan : 1) Tingkat adopsi petani terhadap pemupukan berimbang pada tanaman jagung termasuk pada kategori relatif sedang dengan persentase adopsi 67,55%.; 2) Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi adopsi teknologi pemupukan berimbang pada tanaman jagung (umur, pendidikan, luas lahan, lama berusaha tani, peran penyuluh, sarana dan prasarana, sumber informasi dan dukungan kelembagaan tani) secara bersama-sama berpengaruh sebesar 48,3%. Sedangkan, jika melihat secara parsial faktor yang berpengaruh hanya luas lahan dan dukungan kelembagaan tani. 3) Strategi yang dapat meningkatkan tingkat adopsi teknologi pemupukan berimbang pada tanaman jagung oleh petani adalah dengan melakukan penyuluhan. Berdasarkan hasil analisis, nilai mean rank terendah terdapat pada indikator implementasi. Sehingga harus dilakukan penyuluhan mengenai konsep pemupukan berimbang, penggunaan BWD dan pengujian tanah menggunakan PUTK. Metode yang digunakan adalah ceramah, demonstasi cara, diskusi dan pembagian leaflet. Media yang digunakan yaitu peta singkap dan leaflet. Hasil yang didapatkan dari kegiatan pengkajian ini adalah adopsi inovasi petani terhadap pemupukan berimbang pada tanaman jagung di Kecamatan Balubur Limbangan termasuk pada kategori sedang dengan persentase adopsi 67,55%. Hal ini disebabkan oleh petani masih belum menerapkan pemupukan berimbang dengan baik dan benar secara merata. Diketahui bahwa faktor yang berpengaruh terhadap adopsi petani terhadap pemupukan berimbang pada tanaman jagung yaitu luas lahan dan dukungan kelembagaan tani. Indikator yang perlu ditindaklanjuti dalam kegiatan penyuluhan pada variabel tingkat adopsi petani adalah indikator implementasi pada pemupukan berimbang dengan meningkatkan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi serta melalui petak percontohan. Setelah adanya strategi pemecahan masalah, diharapkan petani dapat menerapkan teknologi pemupukan berimbang secara menyeluruh karena memiliki keuntungan untuk menghemat penggunaan pupuk. Selain itu, diperlukan kerjasama dari kelembagaan penyuluhan setempat dan penyuluh untuk meningkatkan tingkat adopsi petani dalam penerapan pemupukan berimbang melalui peningkatan pertemuan kelompok serta adanya keaktifan dari kedua belah pihak.
    URI
    http://repository.polbangtan-bogor.ac.id:8080/xmlui/handle/123456789/161
    Collections
    • D-IV

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV