TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM PEMANFAATAN LIMBAH JERAMI PADI SEBAGAI PUPUK KOMPOS UNTUK USAHATANI DI KECAMATAN TAMBAKSARI KABUPATEN CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT
Abstract
Kecamatan Tambaksari memiliki lahan sawah seluas 1.528 Ha. Dengan luas
lahan tersebut, maka persediaan jerami sisa panen padi cukup banyak. Namun,
permasalahan di lapangan dari hasil survei dan wawancara langsung bersama
penyuluh yaitu dari 80% penduduk yang mayoritas petani, hanya sekitar 20%
petani yang memanfaatkan jerami sebagai pupuk kompos, dan sisanya 60% belum
menerapkannya. Oleh karena itu diperlukan adanya partisipasi petani dalam
menangani permasalahan limbah pertanian tersebut sebagai bahan organik.
Tujuan pengkajian ini yaitu: 1) Mendeskripsikan tingkat partisipasi petani;
2) Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat partisipasi petani;
3) Menentukan strategi untuk meningkatkan partisipasi petani dalam pemanfaatan
limbah jerami padi
Tugas Akhir (TA) dilaksanakan pada tanggal 22 April - 26 Juli 2019 yang
berlokasi di Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis. Populasi dalam
pengkajian ini tersebar di tiga desa dengan jumlah populasi 120 petani. Teknik
penarikan sampel dengan Simple Random Sampling. Penentuan jumlah sampel
menggunakan rumus Slovin dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 55 sampel
dengan tingkat kesalahan 10%. Analisis data yang digunakan yaitu analisis
deskriptif, analisis uji korelasi Rank Spearman, dan analisis Kendall’s W.
Berdasarkan hasil analisis tingkat partisipasi petani dalam pengkajian Tugas
Akhir ini masuk dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 52 orang (94,5%).
Sedangkan uji korelasi Rank Spearman dilakukan untuk melihat hubungan faktor
internal dan eksternal. Faktor internal yang berhubungan dengan tingkat
partisipasi petani yaitu luas lahan dengan nilai koefisien korelasi dan signifikansi
yaitu 0,276 dan 0,041 dan memiliki arah hubungan yang searah (+). Hal ini dapat
diartikan bahwa luas lahan berhubungan nyata dengan tingkat partisipasi petani 9
karena taraf kepercayaan 95% dan nilai Sig. (2-tailed) 0,041 < taraf kesalahan
0,05.
Hubungan faktor eksternal (peran penyuluh, ketersediaan sarana prasarana,
dan ketersediaan informasi) diperoleh nilai koefisien korelasi dan signifikansi
dengan arah hubungannya searah (+). Hal ini berarti antara variabel faktor
eksternal dengan tingkat partisipasi petani memiliki hubungan yang sangat nyata
atau sangat signifikan dengan taraf kepercayaan 95% dan nilai Sig. (2-tailed) <
taraf kesalahan 0,05.
Selain itu, hasil analisis Kendall’s W menunjukkan bahwa kesempatan
merupakan indikator terendah dari tingkat partisipasi petani dan materi
penyuluhan yang diambil adalah pembuatan kompos jerami padi. Namun
disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan petani dilokasi pengkajian.
Berdasarkan hasil dari pengkajian Tugas Akhir ini, dapat disimpulkan
bahwa: 1) Tingkat partisipasi petani dalam pengkajian Tugas Akhir ini masuk
dalam kategori tinggi (94,5%); 2) Faktor internal yang berhubungan dengan
tingkat partisipasi petani adalah luas lahan. Sedangkan faktor eksternal yang
berhubungan dengan tingkat partisipasi petani adalah peran penyuluh,
ketersediaan sarana prasarana, dan ketersediaan informasi; 3) Strategi yang
dilakukan untuk meningkatkan partisipasi petani yaitu melalui kegiatan
penyuluhan pada indikator terendah yaitu kesempatan serta melakukan petak
percontohan. Sehingga dapat dijadikan sebagai bahan penyuluhan, namun
disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan petani.