PERSEPSI ANGGOTA KELOMPOKTANI TERHADAP SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO DI KECAMATAN LENGKONG KABUPATEN SUKABUMI
Abstract
Sistem tanam padi jajar legowo (jarwo) merupakan salahsatu teknologi
pertanian yang diciptakan untuk meningkatkan produktivitas hasil panen tanaman
padi sawah, sehingga berdampak pada kesejahteraan petani yang semakin membaik.
Komoditas tanaman pangan unggulan di Kecamatan Lengkong adalah padi sawah.
Luas tanam padi sawah di Kecamatan Lengkong yaitu 846 ha dengan luas panen 646
ha dan memiliki tingkat produktivitas 6,3 ton GKP/ha dengan menggunakan sistem
tegel dan jarwo (Programa BP3K Lengkong 2018). Produktivitas tersebut masih di
bawah rata-rata produktivitas Kabupaten Sukabumi yaitu 6,6 ton GKP/ha (BPS
2018). Tingkat penerapan teknologi sistem tanam padi jarwo saat ini adalah 40% atau
338,4 ha dari total luasan 846 ha (Programa BP3K Lengkong 2018). Hal tersebut
berkaitan dengan persepsi petani terhadap sistem tanam jarwo. Perbedaan sudut
pandang yang mendasar terhadap sistem tanam padi jarwo menjadi penghambat
dalam suksesnya penerapan sistem tanam padi jarwo di Kecamatan Lengkong
Kabupaten Sukabumi.
Berdasarkan hal di atas, tujuan pengkajian ini yaitu mendeskripsikan persepsi
anggota kelompok tani terhadap sistem tanam padi jajar legowo, menganalisis faktor faktor yang berhubungan dengan persepsi anggota kelompok tani terhadap sistem
tanam padi jajar legowo, serta merumuskan strategi dalam upaya meningkatkan
persepsi anggota kelompok tani terhadap sistem tanam padi jajar legowo di
Kecamatan Lengkong Kabupaten Sukabumi.
Kegiatan pengkajian telah dilaksanakan dari 5 Mei 2019 sampai dengan 26
Juli 2019. Penggalian data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji
validitas dan reliabilitasnya, kemudian diisi melalui kegiatan wawancara kepada 54
orang petani sampel. Data dianalisis melalui analisis deskriptif, korelasi Rank
Spearman dan Kendall’s W dengan menggunakan Microsoft excel dan SPSS 25.Berdasarkan analisis deskriptif karakteristik petani responden adalah
mayoritas 55% berumur sedang yaitu 34-54 tahun, memiliki tingkat pendidikan SD
dengan persentase 52%, lama berusaha tani responden yaitu sangat lama dengan
persentase 76%, mayoritas responden termasuk petani sedang dengan luas lahan
0,5<2,1 ha dengan persentase 70%. Persepsi anggota kelompoktani terhadap sistem
tanam padi jajar legowo mayoritas cukup baik dengan persentase 74% atau 40 orang
dari 54 orang responden dan secara teknis belum menerapkan sistem tanam padi jajar
legowo.
Berdasarkan analisis Rank Spearman faktor-faktor yang mempunyai
hubungan dengan persepsi petani terhadap sistem tanam padi jajar legowo yaitu
dukungan pemerintah, kegiatan penyuluhan, lingkungan petani, sarana dan prasaran.
Berdasarkan analisis Kendall’s W, variabel terendah yang dijadikan materi dalam
kegiatan penyuluhan terdiri atas pengertian fungsi kelompoktani dan pentingnya
menjalankan fungsi kelompoktani.