MOTIVASI ANGGOTA KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH SAYURAN MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DI KECAMATAN CADASARI KABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN
Abstract
Kecamatan Cadasari Provinsi Banten Merupakan salah satu Kabupaten
Pandeglang yang Menanami Komoditas Sayuran. Dari jumlah limbah sayur hasil
pertanian yang tidak layak pakai berdasarkan observasi dan diskusi dengan
penyuluh di Kecamatan Cadasari dari total sampah organik sekitar 60 % limbah
sayuran dan 40 % merupakan sampah daun-daunan, ranting pohon. Hal ini
mendorong petani untuk melakukan pemanfaatan dan pengolahan limbah sayuran
salah satunya adalah dengan pembuatan pupuk organik cair. Pupuk organik cair
merupakan pupuk organik penting. Pupuk organik banyak dimanfaatkan karena
mempunyai 3 keuntungan yaitu : keuntungan bagi lingkungan, tanah, dan bagi
tanaman, Pupuk organik cair sangat membantu dalam penyelesaian masalah
lingkungan, terutama limbah sayuran hasil pertanian.
Pengkajian ini bertujuan untukmendeskripsikan tingkat motivasi anggota
kelompoktani dalam pemanfaatan dan pengolahan limbah sayuran menjadi pupuk
organik cair, menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi
anggota kelompoktani dalam pemanfaatan dan pengolahan limbah sayuran
menjadi pupuk organik cair, menentukan strategi untuk meningkatkan motivasi
anggota kelompoktani dalam pemanfaatan dan pengolahan limbah sayuran
menjadi pupuk organik cair
Metode pengkajian yang digunakan yaitu mentode penentuan daerah
penelitian ditentukan berdasarkan tujuan tertentu (Proposive Sampling) karena
daerah ini merupakan daerah komoditas hortikultura yaitu Desa Pasir Peuteuy,
Kurung Dahu, Kadu Engang. Metode penentuan sampel yang digunakan yaitu
Proposive Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 68 orang. Metode
pengumpulan data terdiri data primer dan data sekunder. Metode analisis data
yang digunakan yaitu analisis korelasi Rank Spearman dan secara deskriptif. Metode menentukan strategi untuk meningkatkan motivasi menggunakan analisis
Kendall’s W.
Dari pengkajian ini didapat bahwa usia responden yang menjadi petani di
Kecamatan Cadasari tergolong tua sebanyak 59% namun pada kondisi ini petani
memiliki semangat yang tinggi untuk melakukan kegiatan usahatani nya,
Mayoritas Pendidikan petani adalah tamatan SD sebanyak 69% Alasan utama
mereka tidak menempuh Pendidikan lebih tinggi dikarenakan faktor ekonomi,
mayoritas petani memiliki lahan sempit sebanyak 82% dan mayoritas pengalaman
berusahatani petani >20 tahun sebanyak 54% semakin lama pengalaman petani
diharapkan akan lebih menerima inovasi – inovasi tentang teknologi pertanian
untuk meningkatkan hasil produksi usaha mereka
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan setelah mengetahui hasil analisis
pengkajian. Hasil analisis tersebut terdapat dalam strategi untuk meningkatkan
motivasi. Metode yang digunakan untuk kegiatan penyulahan adalah ceramah,
demonstrasi cara, diskusi, serta penyebaran folder. Selain itu untuk mendukung
tercapai nya suatu srtategi untuk meningkatkan motivasi maka dilaksanakan
kegiatan petak percontohan, Kegiatan yang diterapkan dilahan tersebut adalah
penggunaan pupuk organik cair limbah sayuran dan pupuk urea untuk budidaya
selada bokor.
Dari pengkajian ini diperoleh hasil motivasi petani dalam pemanfaatan dan
pengolahan limbah sayuran menjadi pupuk organik cair (POC) yaitu tergolong
kategori tinggi.Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat motivasi adalah
kegiatan penyuluhan dan sumber informasi dimana kegiatan penyuluhan
merupakan Pendidikan non formal yang membantu petani dalam mendapatkan
informasi serta pemecahan masalah dalam usaha taninya.