TINGKAT ADOPSI ANGGOTA KELOMPOKTANI TERHADAP PENERAPAN PUPUK BERIMBANG PADA PADI SAWAH (Oryza sativa. L) DI KECAMATAN SINDANGKERTA KABUPATEN BANDUNG BARAT
Abstract
ndonesia adalah negara agraris yang mempunyai sektor pertanian aktif dan berperan
penting dalam pembangunan. Selain sebagai sektor andalan penyumbang devisa bagi negara
sektor pertanian juga menyediakan pangan bagi seluruh penduduk Indonesia yang semakin
meningkat. Hal tersebut dapat dilihat program-program pemerintah seperti teknologi
Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) salah satunya yaitu penerapan pemupukan berimbang.
Pemupukan berimbang adalah pemberian pupuk ke dalam tanah yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan tanaman untuk mencapai status hara esensial seimbang dan optimum
untuk meningkatkan efesiensi pemupukan, kesuburan tanah dan menghindari pencemaran
lingkungan. Program pemupukan berimbang ini sudah diintruksikan ke seluruh petani di
Indonesia, salah satunya di Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat.
Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat adopsi petani dalam penerapan
pemupukan berimbang, menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat adopsi
petani dalam penerapan pemupukan berimbang, menentukan model dan strategi sebagai salah
satu cara meningkatkan pengadopsian petani dalam menerapkan pemupukan berimbang.
Kajian ini dilaksanakan pada tanggal 22 April sampai 26 Juli 2019 di Kecamatan
Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat. Sampel pada kajian ini dilakukan secara purposive
sampling. Jumlah responden sebanyak 65 orang, responden tersebut diambil dari 6
kelompoktani yang tersebar dari 3 Desa yang memiliki lahan sawah yang ditanami padi tiap
tahunnnya dan telah mendapatkan program teknologi pemupukan berimbang. Uji instrumen
kajian dari 30 pertanyaan menghasilkan 28 pernyataan yang valid sedangkan 2 pertanyaan
diperbaiki, dan nilai reliabilitas sebesar 0,8745 yang artinya instrument tersebut terandalkan.
Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis data deskriptif dan analisis korelasi
berganda serta Kendall’s W dengan pengolahan data menggunakan SPSS versi 20.
Hasil dari analisis korelasi berganda menunjukan bahwa karakteristik petani yang
diamati paling banyak 30.8% (20 orang) berusia produktif memiliki lama pendidikan 43.2%
(28 orang) ≥9 tahun, lama usahatani ≥ 16 tahun sebanyak 43.2% (28 orang) sarana prasarana ada pada kategori sedang 73.8% (48 orang), kegiatan penyuluhan pada kategori sedang 78.5%
(51 orang). Analisis data deskriftif pada tingkat adopsi petani terhadap pemupukan berimbang
yaitu untuk pengetahuan petani ada pada kriteria sedang 66.2% (43 orang) kondisi ini
termasuk dalam tahapan sadar, sikap petani pada kriteria seedang 60.0% (39 orang) kondisi
ini termasuk tahap menilai dan keterampilan petani pada kriteria sedang 70.8% (46 orang)
termasuk ke dalam tahap mencoba.
Faktor-faktor yang berhubungan pada tingkat adopsi petani dalam penerapan pupuk
berimbang khususnya dalam variabel pengetahuan yang dianalisis dengan variabel
independen tidak ada hubungan, sedangkan analisis pengetahuan dengan variabel independen
ada beberapa yang berhubungan yaitu umur, lama usahatani, sarana prasana dan kegiatan
penyuluhan, sedangkan untuk keterampilan yang dianalisis dengan faktor independen banyak
yang berpengaruh. Hal ini berkaitan dengan kenyataan dilapangan bahwa keterampilan petani
harus diasah dengan seringnya praktek.
Model dan strategi dalam peningkatan adopsi petani terhadap pemupukan berimbang
dapat dilakukan dengan meningkatkan fakrot-faktor yang berhubungan dengan tingkat adopsi
petani dalam penerapan pupuk berimbang yaitu umur petani, lama usahatani dan saana
prasarana. Hal ini dilihat dari analisis korelasi parsial, selain itu strategi peningkatan adopsi
petani terhadap pemupukan berimbang pada padi sawah dilakukan dengan melihat nilai
indikator terendah dalam penerapan pemupukan berimbang. Untuk melihat aspek terendah
dilakukan dengan menggunakan analisis Kendall’s W, hasil analisis menunjukkan bahwa
indikator yang perlu ditingkatkan adalah menentukan jenis dan dosis pupuk. Akan tetapi
dalam pelaksanaannya semua materi digabungkan sehingga materi yang disuluhkan adalah
pemupukan berimbang.