PARTISPASI PETANI DALAM PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK PADA PADI SAWAH (Oryza sativa L.) DI KECAMATAN PADAHERANG KABUPATEN PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT
Abstract
Peningkatan produktivitas padi harus didukung dengan peningkatan
produktivitas lahan. Perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi lahan secara terpadu
dapat meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Malina (2011)
menjelaskan bahwa aplikasi bahan organik sebagai pupuk organik dapat
meningkatkan kadar hara, meningkatkan kemampuan kimiawi, meningkatkan
kemampuan fisik dan meningkatkan aktivitas mikroba tanah. Berdasarkan data
Programa Kecamatan Padaherang, produktivitas hasil sebesar 6,25 ton/ha
sedangkan target produktivitas hasil padi sebesar 6,77 ton/ha. Untuk
meningkatkan produktivitas padi sawah perlu melakukan berbagai upaya salah
satunya dengan memperbaiki produktivitas lahan sawah melalui pemanfaatan
pupuk organik sebagai input. Pemanfaatan pupuk organik sebesar 30%, yang
menunjukkan bahwa masih rendahnya pemanfaatan pupuk organik partisipasi
petani dalam meningkatkan produktivitas lahan melalui pemanfaatan pupuk
organik masih rendah. Oleh karena itu perlu diketahui bagaimana tingkat
partisipasinya, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi partisipasi dan strategi
apa yang dilakukan untuk meningkatkan partisipasi petani.
Tugas Akhir telah dilaksanakan dari tanggal 22 April 2019 sampai dengan
26 Juli 2019 di Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran. Populasi
sebanyak 1.076 orang sedangkan sampel sebanyak 47 orang. Variabel yang dikaji
yaitu variabel indepnden berupa faktor internal (umur, pendidikan, lama
berusahatani dan luas lahan) dan faktor eksternal (peran penyuluh, kegiatan
penyuluhan dan ketersediaan sarana prasarana) serta variabel dependen berupa
tingkat partisipasi (kemauan, kesempatan dan kemampuan). Analisis yang
digunakan yaitu analisis deskriptif untuk mendeskripsiskan tingkat partisipasi
petani, analisis regresi linear berganda untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi partisipasi dan analisis Kendall’s W untuk merumuskan strategi
penyuluhan.
Mayoritas petani di Kecamatan Padaherang kurang produktif dengan tingkat
pendidikan SD dan memiliki pengalaman berusahatani diatas 15 tahun serta
luasan lahan yang sedang. Tingkat partisipasi termasuk kategori sedang artinya
partisipasi petani dalam pemanfaatan pemupukan organik pada padi sawah belum
menyeluruh, hanya sebagian petani yang telah memanfaatkan pupuk organik
sedangkan sebagian lainnya belum menerapkan. Secara keseluruhan variabel
berpengaruh terhadap tingkat partisipasi petani dalam pemanfaatan pupuk organik
sebesar 49,8%. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan: umur, mayoritas
berumur tua memiliki pemikiran yang lebih bijaksana, pemahaman lebih luas serta lebih selektif dalam berusahatani; Kegiatan penyuluhan, Swanson dan Claar
(1984) dalam Leeuwis (2013) menyatakan penyuluhan merupakan suatu proses
membantu orang-orang tersebut mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang diperlukan untuk menggunakan informasi dan teknologi ini secara
efektif: Ketersediaan sarana dan prasarana, Kondisi ketersediaan sarana prasarana
yang memadai ini dapat menyebabkan menurunnya tingkat partisipasi petani,
karena petani merasa aman dan ketergantungan serta mendorong petani untuk
berpikir praktis dengan penggunaan bahan-bahan yang disediakan.strategi
penyuluhan berupa indikator yang perlu ditindak lanjuti dalam kegiatan
penyuluhan ialah kesempatan dengan parameter manfaat dan bahan baku pupuk
organik sebagai materi penyuluhan. Kegiatan penyuluhan dilakukan sebanyak
enam kali yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juni-9 Juli 2019 di kelompoktani
Campernik, Sri Rahayu, Tirta Harja, dan Kedungwuluh. Hasil evaluasi kegiatan
mengalami perubahan yang signifikan, sehingga kegiatan penyuluhan tersebut
mengalami peningkatan maka dapat dikatakan kegiatan penyuluhan ini berhasil.
Petak percontohan merupakan salah satu metode penyuluhan yang berupa
perbandingan 2 perlakuan yaitu petak perlakuan dengan pemanfaatan pupuk
organik sedangkan petak pembanding dengan perlakuan petani setempat.
Parameter yang diamati terdiri dari tinggi tanaman dan jumlah anakan. Hasil
pengamatan menjelaskan bahwa adanya peningkatan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman padi sawah terutama peningkatan yang signifikan pada
minggu ke-6 setelah pemupukan pertama. Hasil analisis Uji T pada minggu ke-6
menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan pada tinggi tanaman akan
tetapi signifikan pada jumlah anakan yaitu jumlah anakan padi sawah pada petak
perlakuan lebih banyak dibandingkan dengan petak pembanding.
Kesimpulan dari pengkajian ini adalah tingkat partisipasi petani dalam
pemanfaatan pupuk organik pada tanaman padi sawah (Oryza sativa L.) di
Kecamatan Padaherang termasuk dalam kategori sedang; Faktor-faktor yang
mempengaruhi secara signifikan tingkat partisipasi petani dalam pemanfaatan
pupuk organik antara lain faktor umur, kegiatan penyuluhan dan ketersediaan
sarana dan prasarana serta; Indikator yang perlu ditindaklanjuti dalam kegiatan
penyuluhan pada variabel tingkat partisipasi petani dalam pemanfaatan pupuk
organik adalah indikator kesempatan dan secara spesifik pada parameter manfaat
pupuk organik dan bahan baku pembuatan pupuk organik.