dc.description.abstract | Produktivitas cabai merah di Kecamatan Taraju setiap tahunnya mengalami
penurunan. Usaha peningkatan produksi cabai merah dapat dilakukan dengan cara
perbaikan teknik budidaya, salah satunya dengan penggunaan pupuk organik kascing.
Dilihat dari Programa Kecamatan Taraju tahun 2018 menyatakan bahwa hanya 40%
petani menggunakan pupuk organik sesuai dengan anjuran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan dari penelitian ini yaitu 1) Menganalisis respon
petani dalam penggunaan pupuk kascing; 2) Menganalisis faktor-faktor yang
berhubungan dengan respon petani dalam penggunaan pupuk kascing; dan 3)
Merumuskan strategi penyuluhan untuk meningkatkan respon petani dalam
penggunaan pupuk kascing. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2020 – Juni
2020 di Desa Taraju Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya. Jumlah populasi
sebanyak 62 orang yang berasal dari dua kelompoktani, kemudian diambil sampel
sebanyak 30 orang petani yang ditentukan dengan nonprobability sampling dengan
quota sampling. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, korelasi
Rank spearman, dan analisis Kendalls W. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat
respon petani dalam penggunaan pupuk bekas cacing termasuk kedalam kategori
sedang (58,9%). Faktor yang berhubungan dengan respon petani adalah umur, lama
pendidikan, lama berusaha tani, kegiatan penyuluhan, dan akses informasi. Strategi
peningkatan respon petani dalam penggunaan pupuk kascing yaitu dengan cara
memberikan penyuluhan mengenai dosis pupuk kascing dan pembuatan pupuk
kascing. | en_US |